Apakah Cukup Wajib Belajar 9 Tahun di Indonesia?
Halo teman-teman!
Tentunya kita sudah mengetahui ya bahwa sistem pendidikan di Indonesia memang mewajibkan belajar 9 tahun atau jenjang pendidikan dari kelas 1 Sekolah Dasar (SD) hingga kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, cukupkah wajib belajar 9 tahun di Indonesia ini? Mengingat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang semakin berat dan juga banyak orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi dibandingkan lulusan SMP namun belum mendapatkan pekerjaan.
Fakta Pendidikan di Indonesia
Meskipun pemerintah mewajibkan belajar 9 tahun dan membebaskan biaya pendidikan tingkat SD Negeri dan SMP Negeri, tetap saja ada banyak murid yang putus sekolah. Tentunya ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, misalnya saja kondisi keuangan keluarga murid yang belum mampu membeli peralatan sekolah dan seragam, orangtua yang lebih memfokuskan anak-anaknya untuk berkerja sedari kecil, jarak sekolah yang jauh (bisa kita temui di daerah pedalaman), dan lain sebagainya.
Jadi bisa dikatakan bahwa ada banyak anak yang belum bisa menikmati pendidikan hingga jenjang SMP. Padahal seperti yang kita ketahui, pendidikan sangatlah diperlukan untuk masa depan anak tersebut dan juga bangsa yang lebih baik.
Cukupkah Wajib Belajar 9 Tahun?
Oke, sekarang kita ke pembahasan utamanya ya, apakah cukup wajib belajar 9 tahun di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebenarnya tergantung dari pandangan masing-masing orang. Pendidikan untuk masa depan memanglah sangat penting, maka tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang.
Ada beberapa lowongan kerja yang memberikan kualifikasi untuk lulusan SMP, namun dengan posisi pekerjaan dan gaji yang berbeda dengan SMA/SMK. Apalagi untuk seseorang yang memiliki cita-cita tinggi, maka bisa dikatakan bahwa pendidikan tingkat SMP belum bisa dibilang cukup.
Tapi ada juga anak yang sudah lulus SMP namun tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya dikarenakan biaya, lantas bagaimana cara mengatasinya? Bisa mencoba ke SMA/SMK Negeri yang ada di daerah masing-masing, karena meskipun saingannya cukup ketat, tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah Negeri memang lebih terjangkau dan lebih "diperhatikan" oleh pemerintah.